Ponsel Sebabkan Depresi |
Angkat tangan Anda jika pasangan Anda
pernah mengeluh bahwa Anda selalu menggunakan ponsel Anda ketika Anda
bersamanya. Atau mungkin Anda seseorang yang tidak bisa jauh dari ponsel
Anda.
Nah, istilah ini disebut phubbing dan
penelitian baru dari Universitas Baylor mengatakan bahwa phubbing bisa
merusak suatu hubungan dan membuat orang depresi.
Berikut adalah cara kita tahu phubbing
adalah masalah nyata. Para peneliti melakukan dua studi terpisah dari
453 orang dewasa secara keseluruhan. Untuk keperluan eksperimen,
phubbing didefinisikan sebagai sejauh mana orang menggunakan atau
terganggu oleh ponsel saat mereka sedang bersama pasangan mereka.
“Apa yang kami temukan adalah bahwa
ketika seseorang merasa bahwa pasangan mereka phubbed maka hal ini
menciptakan konflik dan menyebabkan tingkat yang lebih rendah dari
kepuasan hubungan," kata peneliti James A. Roberts, Ph.D., seperti
dilansir laman Glamour, Senin (12/10).
“Phubbed menyebabkan tingkat yang lebih
rendah dari kepuasan hubungan yang pada gilirannya menyebabkan tingkat
yang lebih rendah dari kepuasan hidup dan menyebabkan tingkat yang lebih
tinggi dari depresi," kata Roberts lebih lanjut.
Berdasarkan diskusi dengan peserta, para
ilmuwan mengembangkan Partner Phubbing Scale yang menampilkan beberapa
perilaku smartphone umum yang mewakili berbagai tingkat phubbing.
Beberapa perilaku mereka bersama itu antara lain:
- Pasangan saya menempatkan ponselnya di mana mereka bisa melihatnya ketika saat sedang bersama saya.
- Pasangan saya terus memegang ponselnya saat sedang bersama saya.
- Pasangan saya melirik ponselnya ketika berbicara dengan saya.
- Jika ada jeda dalam percakapan kami, pasangan saya akan memeriksa atau ponselnya.
Menurut penelitian, 46,3 persen
responden telah merasa phubbed oleh pasangan mereka, 22,6 persen
mengatakan hal itu menyebabkan konflik dalam hubungan mereka, 36,6
persen melaporkan merasa tertekan setidaknya beberapa waktu dan 32
persen responden mengatakan mereka sangat puas dengan hubungan mereka,(fny/jpnn)
Sumber: http://www.jpnn.com
No comments:
Post a Comment